Limbah Sampah Organik Dan Anorganik
Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik
Meskipun dianggap sebagai benda buangan, sampah organik dan anorganik sebenarnya memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri, maupun sebagai sumber energi terbarukan. Pemanfaatan ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga bisa memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.
Contoh Sampah Organik dan Anorganik
Ada beberapa contoh sampah organik dan anorganik. Berikut beberapa di antaranya:
Jenis Sampah Organik serta Cara Pengelolaannya
Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah adalah dengan memilahnya berdasarkan jenisnya. Sampah dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: organik dan anorganik.expand_more
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun-daun kering, dan potongan kayu.expand_more Sampah jenis ini mudah terurai dan dapat diolah menjadi kompos.expand_more
Cara Pengelolaan Sampah Organik:
Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik
Mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik perlu dilakukan, karena berpengaruh dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Berikut beberapa perbedaan sampah organik dan anorganik yang penting untuk diketahui:
Sampah organik dihasilkan oleh organisme hidup, sedangkan sampah anorganik merupakan produk dari organisme tidak hidup dan hasil dari campur tangan manusia.
Sampah organik mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga terdiri dari organisme hidup atau pernah hidup dan memiliki komposisi yang lebih kompleks dari sampah anorganik. Sedangkan, sampah anorganik tidak mengandung karbon sama sekali dan terdiri dari materi yang tidak hidup, serta memiliki karakteristik seperti bahan mineral.
Sampah organik bisa terdampak dan terbakar secara alami saat terkena panas. Sedangkan, sampah anorganik tidak bisa terbakar secara alami.
Penelitian menemukan bahwa sampah atau limbah organik memiliki laju reaksi yang lebih lambat dan tidak bisa membentuk garam. Sebaliknya, sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan mudah membentuk garam.
Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot
Maggot adalah larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang memiliki kemampuan untuk menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien. Maggot dapat menguraikan 2-5 kali berat badannya sendiri dalam sehari, sehingga sangat efektif untuk mengurangi volume sampah.
Manfaat Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot:
Fakultas Kesehatan Masyarakat juga telah beberapa kali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam melatih masyarakat mengolah sampah organiknya melalui pemanfaatan maggot. Misalnya kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Bulu Cindea Kabupaten Pangkep pada tanggal 18 Maret 2023.
Pemanfaatan Sampah Anorganik
Pemanfaatan sampah, baik organik maupun anorganik, merupakan salah satu pilar utama dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan keberlanjutan yang berkelanjutan. Di tengah pertumbuhan populasi dan perkembangan industri yang pesat, volume sampah yang dihasilkan terus meningkat, sehingga menimbulkan tantangan besar bagi pengelolaan sampah di banyak daerah. Namun, dengan pendekatan yang tepat, sampah tidak lagi harus dipandang sebagai masalah yang membebani, melainkan sebagai sumber daya yang berharga dan bisa dimanfaatkan kembali.
Sampah organik yang berasal dari bahan-bahan hayati memiliki potensi besar untuk dikonversi menjadi berbagai produk yang bermanfaat. Misalnya, melalui proses dekomposisi alami, sampah organik dapat diubah menjadi pupuk kompos yang meningkatkan kesuburan tanah, mendukung pertanian berkelanjutan, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis. Selain itu, dengan teknologi seperti digester biogas, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi terbarukan, seperti biogas dan listrik, yang tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.
Sampah anorganik, meskipun lebih sulit terurai secara alami, juga memiliki potensi yang besar untuk didaur ulang dan digunakan kembali. Konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle) menjadi kunci dalam pengelolaan sampah anorganik. Dengan menerapkan reuse, banyak barang yang masih memiliki nilai guna dapat digunakan kembali, mengurangi kebutuhan akan produksi barang baru. Pengurangan (reduce) dapat dimulai dengan kesadaran konsumen untuk memilih produk yang lebih ramah lingkungan dan memiliki masa pakai yang lebih lama. Sedangkan daur ulang (recycle) memungkinkan sampah anorganik diolah menjadi produk baru, menghemat sumber daya alam, dan menciptakan peluang ekonomi yang baru.
Pemanfaatan sampah tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan. Industri daur ulang, misalnya, telah menjadi sektor ekonomi yang berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan produk-produk bernilai tinggi dari material yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Di sisi lain, penggunaan teknologi hijau dalam pengelolaan sampah, seperti pengolahan biogas atau daur ulang plastik menjadi bahan bangunan, menunjukkan bagaimana inovasi dapat memecahkan masalah lingkungan sekaligus menghasilkan nilai ekonomi.
Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah juga merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk membangun ekonomi sirkular, di mana sumber daya digunakan secara berkelanjutan dan siklus hidup produk diperpanjang sebanyak mungkin. Ekonomi sirkular ini bertujuan untuk mengurangi limbah dan emisi dengan menjaga produk, material, dan sumber daya tetap berada dalam ekonomi selama mungkin.
Namun, untuk mewujudkan pemanfaatan sampah yang optimal, dibutuhkan kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, sementara sektor swasta diharapkan dapat mengembangkan inovasi teknologi dan bisnis yang memanfaatkan sampah sebagai bahan baku. Masyarakat, sebagai produsen utama sampah, juga harus berperan aktif dalam pengelolaan sampah melalui praktik 3R dan kesadaran lingkungan yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, pemanfaatan sampah organik dan anorganik bukan hanya sebuah solusi praktis untuk mengatasi masalah limbah, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya, kita tidak hanya mengurangi beban lingkungan tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, bersih, dan sejahtera untuk generasi mendatang.
Sumber:https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7029990/perbedaan-sampah-organik-dan-anorganik-jenis-contoh-dan-pemanfaatannya
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 905 0 R/ViewerPreferences 906 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/XObject<>/Font<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 960 540] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœµ–KoÚ@Çï–üöhGeÙ™}Ø–¢H&PJ›¨rˆz P$-�ïßYÁ[‚ˆƒWëeþ¿™�O5^¬ÆÃþëŠÕîoÙ?×Lp! Š€EF0[\çéŠÍ\§Úìj6Zº°Ñûaa@H}pzxå:?]‡5È*«vØõuõþ¶Ugâæ†Õêe”ìŽýÙ݃£¯SÂhMû£�aõ9Û«tÿögïBP½ëÏFÌÌ*ÍšŸRM€AI¡Éì±lGÖ¿ír�šõ†ÖUK ¢€‡š©Pðˆõ¦Ö–!0¤—‹Qš( Í~û±é:Ï^§Ñn6îî|åÅq›ùíuãûŽ^ü�ù¿Yï»ë4z逸‚ŸàŠAÚc éUx—¬�͸Ýú‘°×š|iowOz°¿rYúʉŽZî’�‡…Ù¥Ž¤P)P…RaqEëé&íŒ"÷'»¤ÅŸ|I½—¬¤yÜÖœ]NL2ÿȼ;ź³À²N-t@‹wã¸[~ k¶°‚kíodU ‰y# 2( »FZ›»ˆŸÊÍàÌÜTâ(7Q„œ¸€´!Hr3é5À6Å´ðµ7r*¦¥^O‚´\9xõ…/F‹>-xæ¡uç_zËñ¤ÿ6.Æqy>%W˜Ç×X®Êp�ÛØOp)9ær=�ßæoó‚&¸%APÔ7 5 �ÅåòLo¤8¬jèJ³ÐpèãÚé´üŠ,S7 .ÌE™Iš®_“õ¤“¾,“¤LÀ\¦xòÒ)e.¥ ¤áâ$³_`½×gïK™+<·5gÉdÄe^´ºý—ÕºÓ¹ý8äÑð Ê~Ø0‰È2á:·gÑ…+7^ñh½ô+èèQ<ÿ�ÛŠ3h&Ô\ç4‰}ÔP 4=„,Kj’É�¼$³‘$«Pb’õ&5؃8œìS’˜•Ñ0ùñ\IÃ#n$¡d–ThÕSš˜Öüzm endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> stream ÿØÿà JFIF ÿÛ C $.' ",#(7),01444'9=82<.342ÿÛ C 2!!22222222222222222222222222222222222222222222222222ÿÀ 8€" ÿÄ ÿÄ µ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùúÿÄ ÿÄ µ w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÚ ? ÷ú(¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€–Š( ¢“šZ (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š )3KE QE ”Ph”´QLAE´J1EJ\QE £´”(¥¢�XJ( S ¢Š(QE-BRÑE!…%-&( (¢˜‚–�QŠC 8¢Š` ( ¢’–�Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( ŠNih ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š(9¥¢Š (¢Š (¢Š (¢’€hâ–Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š ))h ¥¢Š J)h V (¢�…Q@Q@ E-JZ( aE% ´QE ˜¥¤ L(¢Šb (¢€ (¢€ (¢€ ZJ)Z))hQE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QIK@Q@Q@Q@Rs@IKE %-%- (¢�…Q@Q@Q@Q@ KE QE% -Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@%- QE RRÒP&QE QE1bŠ (¢–�‰KIE ZJ(-Q@Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Í-'z)ŠáÅ-%Rh¤Í- (¢€ (¢€f–“Ä-'4RÒ ¢Š(QE QE QE QE QIÅ- QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE %QLAKIš) ´RRÐ0¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢“š(h¢“š )i)hŠ(Å0 (¢�Q@Q@Q@QHbÑE(¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š AGQLAŠ(¢�¢Š 8¢Š9¤0£RÐbŠ(—´Q@ÄïKE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE RsKE R Z (¢Š )9¥¢€ (¢€ŠZLP £´P0¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢ŠNhh¤¥ ’–�ÐES$(¢Š JZJZ (¢’€Š( ¤¢–�Š( aEPEPEPEPEPEPEPEPEPE'JZ (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š JJ)i’RQ@E” ´QšJ \Ñš( aEP ¢Š)ZNh¥ aEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPE†€ŠJZ (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š ))i1@h¢Šd…Q@Q@RPKIK@Q@ŠZC (¢�…Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@%¢�\)i( RÒRÐ0¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š(´QE2—šJZ%/”P ¥qI@Å¢Š;ÐEPF(¢�‹ERQE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE ”´Q@Q@Q@Q@%- QE QE QE QE QE QE QE œÑÍ-% QK@‚Š)3@Å¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¤Í-%aESQE ”QKš J(¥ Š( –Š)QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE ”´” …v¢˜‚Š( aERh¤¥ aEPE%- QE QE QE 6Š1E2Š)y bQE(¢Œ ZJZJ-¤¢€QEŠ)9¤1h¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š JZN(ÅŠ( aEPIÍ´ QIE -Q@ A¢Šb Z)) ´QI@Å¢Š( ¢’–�™¥ aEPEPEPEPQE(¢Šb )( Š( AE´(RÐ4QE!…Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@%b )( BÑIK@h¢Š (¢Š (ÍR´RRÐ0¢Š( ¢’ŒÐ+†hÍPÍ(4Qšd…Q@Q@Q@Q@-P0¢Š(h¤´Š (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ )9¥ Š( ’–�Ð&-'4Q@\Z))hQIK@Q@Q@Q@Q@Q@Q@RPE- QIE -%-'ã@˜QE QÍPÑIEp¢Š)ˆ Q@Qš´”R…RÐQE€ (â–€°”´”´JZJZ%w¥¦QKI@%-J(¥ ¥¢Š JZ( –Š)QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE ”´” �¤¥¤¦&QE Z( aEPEPEPEPEPš;RQ@\)i( Š( AEPEPEPEPKŠJZP)hQE†QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE RQ@EPE™ ¢’Šqh¤¥ aIKE %¥¤ AESbŠ( Š(¤0¥¤¢€¸´QE (¢€ )9¥ Š( æ–“š1@‚Š(Í1j -%!‡qEÃQF)ˆ(âŠ( ¢Š( QE QšJ Z(£4)i( Š( RÒRÒ%´P4fŠ1@-P0¤¥¢€–’ŒÐ ¥¤¥ ”QÅÀ(£PF(£ŠAah¢ŠQE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE ”´” ‰ES$(¢Š (¢Š )i( bÑE Qš( Š)(i(¢€ (¢�h¢Š (¢Š (¥£ÂQKŠ1@XJ)qE %RÐEPKEŠ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¤4 ´™¢ŽÔ)i)h%´” )i)€RÒ ZC (¤Í -%P ¢Š)ˆ(¢ŠC’Š3@E%Ť¢Š`QE (´‡a)i( ¢’–€ J3Epæ–’Šáš(¥ ¢ŒQLŠ( AEPEPš:ÑE 3IK@‚Š( Š( ¥¢Š (¤¥ Š( ¤¢ŠQF(RÒbŠCŠLÒÐ19¥¢�ÐÑH)h ¢Š( ¢Š(("–Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š (¢Š ) -%aESRQE ´”PEP ¢Š( ¥¤¢�‹E% ¤ÒQE (£µ QE -’—µ (¥¤1(â–ŠÁIŠZ(”´Q@‚Š( aEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPE% áESQKE"„¢ŒÑLAE–€ŠZJ@´”q@ ¥¤¢€ 1EÀ(¢ŠQE QE QE QE QE fŠ( ÅQ@Š;Q@ƒ4RRÐÅP(´”´”�…QLAEPEPEPQEQIE^h¤¢€ŠJZ 1EPEq@Š( AKIKHhCKE(¢Š (¢Š Nih¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¤ ’–Šd‰E-% RÒPEP ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š((¢ŠbFh¢‘BÑEŠ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ŠZC@‚–“4S ¢Š(QKIHbÑIšZ%RÐ!( Ñ@IE (¢˜‚Š( Š( ŠJZ (¢’€Š( QE-B8 ÑH4QE1bŠ (¥¤¤0¥¤¢€AESQE QE RRÑŠ J)h Š( ’–Š (¢Š (£4f�ŠZNi€´QE!…Q@'4´PsKE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QÞŠ( QLAE%- (¢€Š( AEPEPEPE™ ¢“4PEœÓfŠ ¢€E´‹–’–�Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( ’–Š%QLA@¢Š )i(¤;…QLC$•bMîp¹ó8§Õ{Ȍ֒"}üe~£‘ú⤉ı$‹Ñ”0Ͻ IEPE% QE(¢–�…%- QIE -¤¥ï@-%ZJ( Š(¤š)i( ¢Š)€´”´RQE Rf–’�1i(¥ ¢ŠZÂQE QE¦EP ¢–�R‚�KE`¢Š(QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE ”QG4ÉŠZJ (¢ŠQE QE R3@EP ¤ÅÐM (¢˜„ š>”” dýh¢—Š ~h£š3H QGJCŠ( aEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEPEfëºÝ�‡tyõMFB–Ð��«–$œ rIVW„¼keã¾û�Ü hÈ¬× £vìž0O§ê)Ù�ÓÑEé QE QHH'µ ‚2s@EPEPEPEPIÅ- QE'4 QEE<¢$•†B)$zÓ$t�™#lb8lgŸc};ÞMcuïáPÆTR©"Ÿº@?ˆ#œm÷5¥áš9Ä_gšõ¨Í�=Ãwyö#ŒÊ»žÙâi-õ½”Ä‘k%Ä�F?…³Œ«r}¾SÚ��‡¢ø£K×fšÞÖ渇ãYU³êWy}ër€jÁEP ªÖGʇïFJÀÕš¯Éy2Ëù΀,QF( š¬�¬JusšÖ�=•×öî�7‘ô«T^EÜcþzªßðÁàÑÑUloõ/-%[Ì�ãqÜšµ@‚Šó„Õ.âø‘ èòä¹–ÝážR7¦„«öãw5èôÁEP!(¥¢€ J)h ¥¤¥¤4”´P1(¥¢�XJ)i1@X(¥¤ ¢Š(”qKE°RRÒP(¥¤¦ (4QHµQLAEPFhÅ-ŠZ(¤0¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š( ¢Š(9¥¢Š (¤ëK@Q@Q@%-% QE2B’–Š J(¢�Q@Q@RP ¢�ÐM0EŒÐQKÖ’˜ƒŠZ:Z)SUÔbÒ´÷º”Œ*)lncÐf¼óWø—©è—ÀÜØXÉ'©+ Czïû¸ü?ê<{n—¾ÅöÊóÆÑû•`Oè yOˆü-> ë=›� e•°ãíSsX£Ô¼1ãý#Ä14÷öîÛÎiÔ>îÛs�Àö W[_+_YÝÇ,Vš�“3ƒµdeÀeÿ {‘ýkÑü-ñ%tkì535Ì1.Ô‘œ<¼vÏñ{gÔÓÑìW-ö=ŽŠÈÑ|E¤ëöMw§^$¨Ÿë¾VŒú0<Š·©§ÜÎ ·¾¶–R»ÂG*³c×µ+©rŠ( Š( Š( Š( Š( Š( Š( ŠÉÔlæÚóÅ!q÷ž7ÜØ ÿ �sRx¿I±ž8îonmò¥¶ Ì£»ÒnÃJçwPAumr\[ÜE)�¶¿–ᶟCŽ•àÞ*ñ¤¾:k{(-ïl-`-#FógÏè¸^ÃÓžµ—§ß]èBâÊö[9yecq×ý¥ÆñÍO´�ìh¨É«ŸJQ^i |S…Ñ ×"1·í‘'îÏûËÕþÔZøÇC¾ò¤ƒW´he'Ê)&ã&:ñØž*ÈqiØèè®^ûÆúuªÍ夯åpÒ:ì@}2y'è bÛüO�\Ew¤]É!èlWÌzàí¤šVzÈ[üDÐç±¹½+vØóV[GVQë�OzÖ_écD׊²*,Ž„Q[î–ÇÝßî.WØÙ¢ªÚêw¹û-Ô3mûÂ9õô«T(¢Š (¢šî¨¹v =I QX³ø³ÃÖ·±ÙOXÇs+mHŒË¸š’}vÚ)¶*™R?OZWC³5¨ªvÚ•¥×ÊŠÃiýjå1Q@SG,ÇÓŠ uQ@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@Q@óEmÏ<‹H3±À¼ßÄßîb+‡`‚L’âäüuâqô¤Ú[�E½�M¢¼OIø³ØË·W‚ B6l–‡¼cØrúàû× èŸ¼;®2Eᶸ~µò˜ý àŸ¡4ÆàÑÕÑEQE QE QE QE QE QE QE QE QE QE QE RÆ¢žâdß<‹yÎ JH' ¨§¸ŠÚÞIçuŽ(Ô»»œ©5–þ"ÓVI®á1ÆHù3duÈþ^µÅø¾ÃRñ~–°Á¨,‘\°U°I*€Yó–•�ÇËò¨äœàd‘ñ¿ñC_‹LÐœ}‚ó"ŠDeéÃ\KÙ@ÏʧýN«xcIÓ|#£G¦[;ybVi.&|É2Äôç·l :Ö&•¥éH’,77ó .§3¤bw< m߈ç©=M`kž)¹¹¿XïÃ[ÂÒ„6n<â~PÙt\n�# õÉÈÍ>–ò5uï^èþ/k>î;í2Xd„ʾP‘ ªãî¾$õí�ÛOˆ¾–ݤ»º6.ƒ2$ë÷=·.Aü+Ë|Cw&±aj~Ë 6 ²Û@˜�£f8`:ƒœç<ôïRi©�Oa|‘(-D–û–6f©oÝ×'8jnŠI[SÝâ•f@èC# U�ÎAïR"¼Nûâ7™mnÐ&£ib¢HòÎÎürÐ1=&¶#ø‰,¶ÉqŸq"Êò«…IT•�Ž8zô¦Ú+75�¾“ªMŽ†¥¢ ó°9�é€rê ûÕ”ñ/Ì“iÛçA–ÑÇ̹?Âxÿ ¥p:¶¯k«Â±%ªÃ‚f[`Û�K‘œƒÔûöªÑ_œÄ!óIT7!ROÝ`W‚�K—b¹tÔöû[¸o-ã¸�÷G ÊŸZ±^/¤xºóKy^¯=§!Ý.Tº°Ü0wð:që]O‡¼u3N-uÙ,þt2Csm�Œ3ÐŽy¦¤˜¹ßÑQE<3IJÅ"º02œƒš–™EPEPEPEPVf§yWZ}›î-u6¨É!FïË8ÍjV Æ·^2šv ‹UE'³9$þ€P«â),ä¼UšçÊŠÚ–ñÑùXø îØÀúñYú¥µ…´öZ¦¥i�s*B²]Ä&Hƒgaf'†'ì7`tÉ©nÑÜA6¿)ÅŒ-6¢ê8û@PV=Çû£@èqŸJšò^-OŠöâ`ÙgŠ[ddرž0‡Ìw�Í4R¿B/XXY^Û^jjÁ†êÓÅ&¦ÖÚGQí‘“Wàñúuª_šÿ Feùäᦶ>�Ž\{�÷®;X‡VDmÚþÞúXT ¹ˆ‡�ȉúyl¸8é•ÅfÙj† @ÉdŸcy—ç¶%ó»ø† É‘Ç\tÍg9ØÚRG°'ˆt™,£½[è~Ç'七ýÒ„ûV !€ ä�Gzñ;—³½—Q·XÍÛNe6¢6u¹b1‡¹,^£�]ç„n ÅÝÅÄ×-,d¤v’%Éh ˜Õ¶*öažüþUQwW2”zVøý‡ýÇÏþ;S«+‚8â«Ý© �á¡;þ£¸üFJh̵EÌ©,hÙOºqÁ>ŸÎ�’QKE±Îiký�â½$Z]†½´•‰ýòøÿ >•ÑVN¹§ÍwmÅ™Qg žØ±À-‚ 1þëAúçµXÒõ(uK¹‰Y’²Dã Žv ñL6•„ßôµ@6Ç{q»=IÃW«×•ØÄfø£c ¸»o¯ß¯T§Ðr JZJD…Q@…¢Š(RÒQÅ!¡h¤â–�…Q@Q@Q@”Íêz~‚€E52 ŒúŽiÔ RR×!ã—ÔZ 6ÖÆY¡’èKyyíû<üìÄúïšÇ_Ey’üBÖ,õU†þÒÎKI§"Ýí•™¤ˆOS† Ž1Ž¼×¡Y_Zê6‰ug:Môd?çšÕ·-QF(éA6ÑšZ(3E- ”´Q@Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( Š( ŠŽY¢·…¥šDŽ5gvÀëPiú�ž«h.¬.b¹€³(’6Ü ~`к(¢€ (¢€ (¢€ )®Á±4ך8ʬŽŠ[î‚Ýq@Q^©üL¶¶Ô'¶´·.-¤1ÈòŒ ì¤>§ò®ŸÃ~ ·ñ6�§k Ä0ÈÌ L›IÚp
Sampah organik dan anorganik merupakan dua jenis sampah yang berasal dari sumber berbeda, sehingga cara pengolahannya juga berbeda. Apa saja contoh sampah organik dan anorganik yang perlu diketahui?
Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah terurai, sedangkan sampah anorganik sangat sulit terurai, bahkan membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk terurai sepenuhnya. Berikut perbedaan dan contoh sampah organik dan anorganik.
Jenis dan Contoh Sampah Organik
Jenis Sampah Anorganik dan Cara Pengelolaannya
Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan yang tidak mudah terurai, seperti plastik, kaca, dan logam.expand_more Sampah jenis ini dapat didaur ulang menjadi produk baru.
Cara Pengelolaan Sampah Anorganik:
Manfaat Pengelolaan Sampah yang Baik
Pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan banyak manfaat, antara lain:
Tips Memilah Sampah di Rumah
Berikut adalah beberapa tips untuk memilah sampah di rumah:
Pengelolaan sampah yang baik adalah tanggung jawab semua orang.expand_more Dengan memilah dan mengelola sampah dengan benar, kita dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sukses dan Berwarna: Posko 1 Tutup PBL 2 FKM Unhas dengan Puncaknya, Seminar Akhir yang Menginspirasi!
Sampah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia maupun alam, yang tidak lagi digunakan dan harus dibuang. Secara umum, sampah dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk pengelolaan sampah yang efektif, karena kedua jenis sampah ini memiliki karakteristik dan cara penanganan yang berbeda.
Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati atau alami, seperti sisa-sisa makhluk hidup, tumbuhan, dan hewan. Sampah ini bersifat biodegradable, yang berarti dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dalam jangka panjang. Contoh umum dari sampah organik termasuk sisa makanan, daun-daun kering, dan sisa sayuran.
Kebanyakan sampah organik berasal dari rumah tangga dan sektor pertanian, dan sampah ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang berguna seperti kompos atau pakan ternak. Meskipun sampah organik mudah terurai, jika tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat menimbulkan bau tak sedap dan menarik hama.
Sampah anorganik, sebaliknya, adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan nonhayati, baik itu produk sintetis atau hasil dari proses teknologi. Sampah ini biasanya lebih sulit terurai oleh mikroorganisme, dan bahkan jika bisa, memerlukan waktu yang sangat lama, hingga ratusan atau bahkan ribuan tahun. Contoh dari sampah anorganik meliputi plastik, logam, kaca, dan produk elektronik yang tidak lagi digunakan.
Sampah anorganik merupakan masalah lingkungan yang besar, karena banyak dari bahan ini tidak dapat terurai dengan cepat, dan bisa menyebabkan pencemaran tanah dan air jika tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu, pendekatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sangat penting dalam pengelolaan sampah anorganik.
Masalah Sampah di Indonesia
Sampah merupakan salah satu isu lingkungan terbesar di Indonesia. Setiap harinya, jutaan ton sampah dihasilkan, dan sebagian besarnya tidak dikelola dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara.
Pada tahun 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa total produksi sampah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 19.305.946 ton. Terdapat pengurangan sampah sebesar 5.013.175 ton per tahun, yang hanya setara dengan sekitar 26,2% dari total sampah yang dihasilkan di Indonesia pada tahun 2022.